Kamis, 09 Maret 2017

KERAJINAN FUNGSI HIAS

Kerajinan Fungsi Hias
(BAB I)




A. Prinsip kerajinan Fungsi hias


Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa terapan yang diartikan sebagai proses produksi yang melibatkan keterampilan manual dalam membuat benda-benda kebutuhan hidup yang dirancang untuk tujuan fungsional (kegunaan)serta memiliki nilai keindahan. Produk kerajinan dibuat tentunya memiliki tujuan. Selain untuk menghias dan kegunaan praktis, produk kerajinan dibuat untuk berbagai tujuan. Di bawah ini diuraikan berbagai tujuan dari produk kerajinan.

  • Sebagai penghias, kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna tertentu.
  • Sebagai benda dipakai, kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari. 
  • Sebagai kebutuhan ritual, kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual. 
  •  Sebagai kebutuhan simbolik, kerajinan tradisional selain sebagai hiasan juga berfungsi melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual. 
  •  Sebagai kebutuhan konstruktif, kerajinan selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.







Selain itu, kerajinan yang bertujuan sebagai fungsi hias dan fungsi pakai sama-sama memiliki nilai ekonomis, dimana kerajinan itu sendiri dapat menambah nilai jual suatu produk.



1. Keunikan Bahan kerajinan Fungsi hias
Bahan dasar yang dapat digunakan se-
bagai kerajinan sudah dipelajari di kelas sebelumnya, yaitu dapat dibuat dari bahan alam, bahan buatan, bahan limbah organik, dan bahan limbah anorganik.Adapun bahan-bahan yang dimaksud tadi dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Bahan Alam
 Bahan alam yang dapat digunakan untuk produk kerajinan di antaranya: tanah liat, serat, batu, kayu, bambu, rotan, kulit, logam, batu. Adapun keunikan dari bahan alam tersebut adalah 
  • tanah liat memiliki tekstur halus dan elastis. 
  • Serat batang pisang memiliki tekstur kasar dan berwana cokelat bergradasi. 
  • Kayu bersifat keras dan memiliki warna. 
  • Bambu dan rotan memiliki sifat lentur dan kuat. 
  • Kulit memiliki tesktur permukaan kulit hewan yang menarik dengan menampilkan warna-warna alaminya. 
  • Logam emas, perak atau perunggu memiliki kesan mewah dan kuat. 
  • Batu memiliki beraneka warna yang menenangkan.


b. Bahan buatan
Bahan buatan adalah sesuatu yang diolah manusia dengan menggunakan bahan kimia dan paduannya, bukan asli dari alam, untuk mendapatkan efek duplikasi bahan alam.Bahan buatan yang dapat dihasilkan untuk produk kerajinan di antaranya lilin, gips, fiberglass, sabun.Keunikan dari bahan buatan tersebut adalah 
  • lilin memiliki tekstur lembut. 
  • Gips mudah dibuat tekstur ketika dibuat sebagai karya, baik tektur kasar maupun halus.
  • Fiberglass bersifat kuat. Sabun memiliki sifat mengharumkan dan lunak.

c. Bahan limbah organik
Bahan limbah organik merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk. Limbah organik me-ngan dung unsur karbon. Limbah organik dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Bahan yang dapat digunakan untuk produkkerajinan di antaranya kulit jagung, kertas/kardus, jerami, sisik ikan, cangkang kerang, tempurung kelapa.Keunikan dari bahan limbah organik adalah,
  • sisik ikan memiliki warna yang berkilau. 
  • Kerang memiliki kesan kuat. Jerami memiliki kesan alami. Kulit jagung memiliki tektur kasar dan berwarna kuning muda alami. 
  • Tempurung kelapa bertektur kasar tetapi dapat pula dibuat tektur halus, memiliki sifat kuat dan keras. 
  • Kertas memiliki sifat mudah sobek, tetapi kuat jika dicampur dengan lem. 
  • Kardus memiliki warna cokelat yang khas.

d. Bahan limbah anorganik

Bahan limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan atau tidak bisa membusuk. Limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah anorganik yang dapat digunakan sebagai produk kerajinan di antaranya: karet ban, plastik, kaleng, sterofoam, kaca, logam besi/baja, pecahan keramik.Keunikan bahan limbah anorganik adalah
  • karet ban memiliki sifat lentur. 
  • Plastik memiliki wujud yang transparan dan mengkilap. 
  • Kaleng memiliki tekstur kasar dan kuat. 
  • sterofoam memiliki bentuk yanglunak dan mudah dibentuk. 
  • Kaca memiliki wujud yang transparan dan berkilau.
  •  Logam besi/baja memiliki kesan kuat dan kekar. 
  • Pecahan keramik memiliki sifat keras dan tidak beraturan, tetapi daya kilapnya dapat menimbulkan efek lain saat dibuat hiasan mozaik.

Rabu, 08 Maret 2017

BERTUTUR KATA,BERSIKAP,DAN BERPERILAKU SESUAI DGN NILAI NILAI PANCASILA

Bertutur Kata, Bersikap dan Berperilaku Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila - Mengapa bangsa Indonesia harus berbudi pekerti sesuai nilai-nilai Pancasila? Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik ketika negara Indonesia didirikan sampai sekarang memasuki perkembangan global. Sebagai dasar negara tentulah pancasila harus menjadi acuan negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang terus berkembang. Pancasila sebagi kepribadian bangsa merupakan ciri atau corak yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang lainnya. Oleh karena itu nilai- nilai Pancasila harus kita wujudkan dalam bertutur kata dan berperilaku kehidupan sehari-hari di manapun berada.

BERBUDI PEKERTI LUHUR SESUAI DENGAN PANCASILA


1. Lingkungan Sekolah

Lingkungan Sekolah - Sekolah sebagai wahana Pendidikan kedua setelah keluarga diharapkan mampu berperan serta aktif secara maksimal dalam penanaman nilai-nilai Pancasila yang saat ini dirasakan terjadi penurunan yang diakibatkan kurangnya kesadaran dari pihak-pihak yang terkait mengenai arti pentingnya berbudi pekerti sesuai nilai-nilai Pancasila. Untuk itu budi pekerti di sekolah harus mencerminkan nilai nilai Pancasila antara lain tidak menghina teman, berbicara sopan, suka menolong, tidak iri atau dengki, dan sebagainya.
Bertutur Kata, Bersikap dan Berperilaku Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila
Bertutur Kata, Bersikap dan Berperilaku Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila. foto:blogjpin.files.wordpresscom

2. Lingkungan Pergaulan

Lingkungan Pergaulan - Sebagai peserta didik sudah pasti bergaul dengan teman-teman sebaya baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Dalam pergaulan tersebut sebagai warga negara yang baik apalagi sebagai generasi penerus bangsa harus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan antara lain tidak menyinggung perasaan orang lain, tidak menyakiti hati orang lain, bergaul tanpa  membeda-bedakan, dan sebagainya.

Saat ini penggunaan media sosial melalui internet maupun telepon selular menjadi hal yang biasa dalam pergaulan. Beberapa peristiwa terjadi seseorang terjerat hukum karena menggunakan media sosial ini tidak sesuai dengan norma sosial dan hukum yang berlaku. Kita perlu menjaga tutur kata kita baik lisan maupun tulisan agar tetap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kebebasan mengelaurkan pendapat tidak berarti bebas bicara apa saja tanpa memperhatikan etika sopan santun yang berlaku.

3. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan Masyarakat - Dalam kehidupan masyarakat yang beraneka ragam, sudah menjadi keharusan untuk bertutur kata bersikap dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Perilaku menghargai penyampaian pendapat secara bebas danbertanggung jawab di lingkungan masyarakat dapat dilakukan antara lain mengutamakan musyawarah, menghormati perbedaan pendapat, tidak memaksakan kehendak.

4. Lingkungan Bangsa dan Negara

Lingkungan Bangsa dan Negara - Dalam hidup berbangsa dan bernegara bertutu kata yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila sangat diperlukan, mengingat bangsa Indonesia yang beraneka ragam suku, agama, adat istiadat dan golongan. Para penyelengrara negara, atau Dewan Perwakilan Rakyat dalam musyawarah untuk mengambil keputusan sering terjadi perbedaan pendapat. Dalam hal ini diperlukan tutur kata yang baik agar tidak menyakiti hati orang lain dan tidak menimbulkan permusuhan.

Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian kuasai dalam mempelajari materi di bab ini adalah budi pekerti, Pancasila, tutur kata, sikap dan perilaku.

2. Intisari Materi
a. Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan ideologi bangsa, dasar negara, pandangan hidup bangsa, serta kepribadian bangsa Indonesia. Jika tiap warga negara mengamalkannya maka akan tercipta suasana kehidupan yang religius, damai, harmonis, demokratis dan sejahtera

b. Bertutur kata yang baik adalah berkata-kata atau berbincang-bincang yang tidak kasar atau tidak kotor. Dengan bertutur kata yang baik maka orang lain tidak akan tersinggung, kecewa, marah ataupun sakit hati

c. Tutur kata yang baik merupakan sikap atau adab dalam berbicara yang penuh dengan kesopanan dan mampu menempatkan bahasa yang pantas sesuai dengan situasi dan kondisi maupun siapa yang kitaajak bicara. Indonesia negeri tercinta ini dikenal dengan sikap ramah tamah dan tutur kata yang sopan dikancah dunia internasional yang perlu kita pertahankan

d. Sikap positif terhadap Pancasila merupakan sikap yang baik dan mendukung terhadap nilai-nilai Pancasila serta berupaya melestarikan dan mempertahankannya. Nilai ini dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan berperan serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah,masyarakat bangsa dan Negara

e. Bagi masyarakat dengan tutur kata yang baik terutama dalam kegiatan menyampaikan pendapat di muka umum sangat bermanfaat karena akan tercipta Kehidupan yang harmonis damai dan tentram

f. Pendapat yang kita sampaikan harus dilandasi kebebasan yang bertanggung jawab, tujuannya agar pendapat tersebut dapat menyelesaikan masalah, disampaikan secara baik dan benar, mengandung nilai-nilai kebenaran serta tidak menyinggung perasaan pribadi maupun SARA

g. Pancasila sebagi kepribadian bangsa merupakan ciri atau corak yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang lainnya. Oleh karena itu nilai- nilai Pancasila harus kita wujudkan dalam bertutur kata dan berperilaku kehidupan sehari-hari di manapun berada

h. Mari kita perbaiki keadaan diri kita masing-masing, paling tidak sesama manusia tidak saling serang menyerang dengan kata-kata yang kasar, kotor dan mencaci maki sehingga menyakiti hati orang lain.

i. Dengan bertutur kata yang baik akan menunjukkan siapa diri kita. Mari kita bertutur kata yang baik dan saling menghargai dan menghormati satu dengan yang lain.


KuasaMu terlebih besar,
Tuhanku terlebih besar.
Tak pernah terlambat janjiMu ya Tuhan,
menolong hidupku.

KuasaMu terlebih besar,
Tuhanku terlebih besar.
Tak pernah terlambat janjiMu ya Tuhan,
pulihkan hidupku.
Hanya Kau Tuhan Penolongku,
Yang s’lalu setia bersamaku.
KasihMu yang sanggup mengubah kehidupanku,
sungguh ‘ku berserah, sungguh ‘ku percaya.
KuasaMu terlebih besar,
Tuhanku terlebih besar.
Tak pernah terlambat janjiMu ya Tuhan,
menolong hidupku.
KuasaMu terlebih besar,
Tuhanku terlebih besar.
Tak pernah terlambat janjiMu ya Tuhan,
pulihkan hidupku.
Hanya Kau Tuhan Penolongku,
Yang s’lalu setia bersamaku.
KasihMu yang sanggup mengubah kehidupanku,
sungguh ‘ku berserah, sungguh ‘ku percaya.
KuasaMu terlebih besar,
Tuhanku terlebih besar.
Tak pernah terlambat janjiMu ya Tuhan,
menolong hidupku.
KuasaMu terlebih besar,
Tuhanku terlebih besar.
Tak pernah terlambat janjiMu ya Tuhan,
pulihkan hidupku.
‘ku percaya, Kau bekerja,
mendatangkan kebaikan di hidupku.
‘ku percaya, Kau bekerja,
mendatangkan kebaikan, mendatangkan kebaikan.
KuasaMu terlebih besar,
Tuhanku terlebih besar.
Tak pernah terlambat janjiMu ya Tuhan,
menolong hidupku.
KuasaMu terlebih besar,
Tuhanku terlebih besar.
Tak pernah terlambat janjiMu ya Tuhan,
pulihkan hidupku.
Tak pernah terlambat janjiMu ya Tuhan,
pulihkan hidupku.
Tak pernah terlambat janjiMu ya Tuhan,
pulihkan hidupku.
Iklan

TOLAK PELURU

TOLAK PELURU



TEKNIK DASAR TOLAK PELURU
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat peluru:
  • Untuk senior putra = 7.257 kg
  • Untuk senior putri = 4 kg
  • Untuk yunior putra = 5 kg
  • Untuk yunior putri = 3 kg
A. Teknik Dasar Tolak Peluru
Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya: Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang peluru : Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang. Jari-jari agaka rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara diatas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan. Teknik Menolak Peluru Pengenalan peluru Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.
B. Cara menolakkan peluru
Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o.
Sikap akhir setelah menolak peluru Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.
Dalam tolak pelu ada 2 gaya tolakan yang dapat dilakukan, yaitu :
1.      1. Gaya ortodok
2.      2. Gaya o’bryan
1.      Gaya ortodok
Gaya ortodok adalah suatu gerakan menolak pada cabang tolak peluru dan posisi tubuh menyampingi sector tolakan,gerakan ini juga disebut gaya menyamping.
Cara melakukan tolakan :
1.      Posisi tubuh berdiri ditengah lapangan tolak dan menyampingi sector lemparan
2.      Tangan kanan keatas sambil membawa peluru
3.      Tangan ditekuk dan peluru diletakkan dileher tepatnya berada dibawah telinga
4.      Kaki kanan dibuka selebar bahu
5.      Condongkan badan kedepan
6.      Ayunkan kaki kiri
7.      Kaki kanan lompat dan geser kekiri
8.      Lakukan tolakan dengan cara mendorong peluru ( bukan lempar peluru )
9.      Kaki kanan melangkah kedepan sebagai gerak lanjutan

2.      Gaya o’bryan
Gaya o’bryan adalah suatu gerakan menolak pada cabang tolak peluru dan posisi tubuh membelakangi sector tolakan, gaya ini sering disebut sebagai gaya membelakangi.
Cara melakukan tolakan :
1.      posisi tubuh berdiri ditengah lapangan tolak peluru dan membelakangi sector lemparan.
2.      Tangan kanan keatas sambil membawa peluru.
3.      Tangan ditekuk dan peluru diletakkan dileher tepatnya berada dibawah telinga.
4.      Kaki kanan melangakh kedepan diikuti dengan condongan badan kedepan.
5.      Ayun kaki kiri
6.      Kaki kanan digeser kebelakang
7.      Kemudian putar tubuh dan lakukan tolakan
8.      Kaki kanan melangkah kedepan sebagai gerak lanjutan.
C. Teknik Setelah Gerakan Akhir Menolak
Teknik setelah gerakan akhir menolak, yaitu:
a. Setelah peluru lepas dari tangan, secepatnya kaki belakang diturunkan atau mendarat menempati tempat kaki depan/kaki tumpu dengan lutut agak dibengkokkan.
b. Selanjutnya kaki tumpu diangkat ke belakang lururs dan lemas untuk membantu menjaga keseimbangan.
c. Badan condong ke samping kiri depan, dagu diangkat, pandangan ke arah jatuhnya peluru.
d. Tangan kanan dibengkokkan berada di depan sedikit agak ke bawah badan, tangan atau lengan kiri lemas lurus ke belakang untuk membantu menjaga keseimbangan.

D. Hal-Hal yang Harus Dihindari dalam Tolak Peluru Awalan Membelakangi
Hal-hal yang harus dihindari sebagai berikut:
a. Sikap posisi awal tidak seimbang, kaki kanan melakukan gerakan lompatan.
b. Tidak menarik kaki kanan cukup jauh ke bawah badan.
c. Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang.
d. Gerakan kaki terlalu ke samping kiri.
e. Terlalu cepat menggerakkan badan.

E. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Tolak Peluru Awalan Membelakangi
Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:
a. Pelihara kaki selalu rendah dan bertahan kuat-kuat.
b. Lakukan gerakan kaki kiri mendorong ke belakang
c. Usahakan pinggang kiri dan bahu menghadap ke belakang jauh.
d. Putarlah kaki kanan ke dalam selama meluncur.
e. Usahakan lengan kiri dalam posisi tertutup.

F. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru : - Menyentuh balok batas sebelah atas - Menyentuh tanah di luar lingkaran - Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah - Dipangil selama 3 menit belum menolak - Peluru di taruh di belakang kepala - Peluru jatuh di luar sektor lingkaran - Menginjak garis lingkar lapangan - Keluar lewat depan garis lingkar - Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang - Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan
Beberapa hal yang disarankan : Bawalah tungkai kiri merendah Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belekang Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
Beberapa hal yang harus dihindari : Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping Terlalu awal membuka badan Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan
G. Peralatan
Alat yang di gunakan : - Rol Meter - Bendera Kecil - Kapur / Tali Rafia - Peluru a. Untuk senior putra = 7.257 kg b. Untuk senior putri = 4 kg c. Untuk yunior putra = 5 kg d. Untuk yunior putri = 3 kg - Obrient : gaya membelakangi arah tolakan - Ortodox : gaya menyamping
H. Lapangan Tolak Peluru


Konstruksi : o Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. o Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. o Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih. o Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. o Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

TIPS MEMILIH SEKOLAH SETELAH TAMAT SMP

TIPS MEMILIH SEKOLAH SETELAH TAMAT SMP
 
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan sekolah yang sesuai dengan orientasi siswa dimasa depan atau dari sudut pandang adalah sebagai berikut :
  1. Minat
Faktor utama yang harus pertimbangkan adalah minat yang dmiliki siswa. Hampir dapat dipastikan, tidak ada siswa yang berhasil dalam studinya jika itu bertentangan dengan minatnya. Orang lain, termasuk orang tua, boleh memberikan saran atau masukan apapun, tetapi siswalah yang akan menjalani sekian tahun proses belajar di perguruan tinggi. Dengan memperhatikan minat siswa, diharapkan dapat memberikan semangat atau motivasi internal siswa untuk belajar.

  1. Biaya
Kemampuan keuangan sangat menentukan pilihan. Ini adalah faktor terpenting berikutnya yang harus diperhitungkan. Dewasa ini banyak sekolah-sekolah yang mematok harga tinggi untuk siswa-siswa baru sehingga tidak jarang siswa tamatan SMP terpaksa menunda atau bahkan putus sekolah karena keterbatasan biaya. Mungkin dapat dinilai seimbang antara uang yang dibayarkan dengan fasilitas yang diperoleh, walaupun tidak semuanya demikian.
Sebelum melakukan pendaftaran, akan lebih baik menanyakan semua komponen biaya yang harus dibayarkan di sekolah yang bersangkutan. Biasanya sekolah-sekolah swasta memberlakukan sistem pembayaran yang diharapkan tidak memberatkan siswa-siswi. Misalnya uang gedung boleh diangsur sekian kali dan uang administrasi yang lain juga demikian. Semua perlu diperhitungkan.

  1. Prospek
Globalisasi tentu saja ini akan sangat menentukan wajah dunia masa datang. Perdagangan bebas, banyaknya perusahaan asing yang masuk ke Indonesia (diantaranya karena aset Negara terpaksa dijual kepada investor asing). Bahasa asing (bukan hanya bahasa Inggris), perdagangan internasional, lingkungan, peralatan berteknologi tinggi, komputer, internet, dan banyak lagi akan menjadi tuntutan yang tidak terhindarkan. Maka dari itu memerlukan kemampuan sumber daya manusia yang memadai pula untuk menjadi salah satu elemen yang diperhitungkan di dalamnya.
Tidak ada prediksi yang benar 100% dalam menentukan jenis jenjang sekolah. Tetapi akan sangat berguna kalau bisa mengantisipasi kondisi di masa depan. Kalau merasa tidak mampu melakukannya sendiri, perlu bertanya kepada orang tua, guru, teman, konsultan, atau siapapun sehingga akan diperoleh beberapa pendapat yang obyektif dan mendukung. 
Ketiga faktor di atas penting untuk pertimbangkan masak-masak, sehingga dapat dipilih jenis sekolah yang benar-benar membawa kepada arah yang terbaik bagi pribadi maupun orang lain. Selain itu perlu untuk menyediakan cukup banyak waktu, karena lebih banyak faktor eksternal dan bersifat teknis yang terlibat di sini. Faktor esternal yang terlibat adalah dari sekolah itu sendiri. Dalam memilih sekolah, perlu untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini :
  1. Reputasi sekolah
Kalau harus memilih salah satu sekolah tanpa melihat faktor-faktor internal lainnya, pertimbangan utama yang paling mudah digunakan adalah reputasi sekolah tersebut. Reputasi di sini berarti sekolah yang bersangkutan secara umum dikenal sebagai sekolah yang baik, memiliki sarana belajar mengajar yang baik dengan fasilitas yang memadai. Lulusannya pun tidak kesulitan dalam mencari pekerjaan atau memiliki daya saing yang tinggi dalam pekerjaan atau perguruan tinggi.
Dalam kaitannya dengan reputasi, harus kita ingat, reputasi tidak datang dalam sekejap. Reputasi biasanya dibangun dengan kerja keras dan melalui proses yang panjang. Dapat dikatakan bahwa siswa berada on the safe side jika memilih salah satu dari PTS-PTS ini. Akantetapi bukan berarti lalu siswa berhenti di sini saja, masih ada hal-hal lain yang harus dicermati.

  1. Status Akreditasi
Status akreditasi ini adalah salah satu faktor yang paling sering digunakan oleh sekolah untuk mengiklankan dirinya. Karena akreditasi menunjukkan mutu/kemampuan sekolah dalam menyelenggarakan suatu program studi. Status ini didapat setelah diadakan penilaian tentang semua unsur yang diperlukan untuk itu, termasuk fasilitas pendidikan,guru tetap dan siswa, kurikulum pendidikan, dan banyak hal lainnya. Masalahnya, tidak semua orang memahami dengan jelas tentang status ini, dan tampaknya banyak sekolah yang menyadari dan memanfaatkan ketidaktahuan tersebut.
Akreditasi perlu untuk diketahui secara sebenarnya dan tidak hanya sekilas begitu saja. Untuk mengetahui status akreditasi ini, perlu ditanyakan secara mendalam mengenai kenyataannya di sekolah bersangkutan. Sebagai contoh, Siswa dapat menanyakan sumberdaya guru, fasilitas pendidikan dan kurikulum.

  1. Fasilitas Pendidikan
Gedung megah dan ber-AC saja tidak cukup untuk menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik. Bukan (hanya) itu yang dimaksud dengan fasilitas pendidikan. Fasilitas seperti laboratorium (komputer, akuntansi, bahasa, dan lain-lain), bengkel, studio dan perpustakaan sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan siswa. Mereka tidak hanya dituntut untuk menguasai wawasan keilmuannya saja, tetapi juga bagaimana menerapkannya di lapangan. Apalagi untuk jalur pendidikan profesional yang lebih bersifat aplikatif dan menekankan pada ketrampilan.
Perlu untuk dingat bukan hanya tampilan fisik yang diperhatikan. Boleh saja sekolah memasang foto-foto gedungnya yang megah, laboratorium komputernya yang canggih. Tidak ada salahnya untuk mencoba menanyakan, kapan mahasiswa berkesempatan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut.
Demikianlah beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan dalam memilih sekolah setelah selesai atau tamat SMP. Diharapkan dengan memahami beberapa aspek tersebut diatas, siswa tamatan SMP dapat menentukan sekolah yang tebaik untuk masa depannya.

RECOUNT TEXT

A. Pengertian Recount Text
Recount Text adalah salah satu dari jenis teks bahasa Inggris yang menceritakan kembali kejadian-kejadian atau pengalaman-pengalaman di masa lampau. Tujuan dari Recount Text adalah untuk memberikan informasi atau untuk menghibur pembaca. Di dalam Recount Text tidak terdapat komplikasi (Complication) seperti halnya di Narrative Text.

 
B. Tujuan Komunikatif Teks Recount 

Tujuan komunikatif Recount Text seperti penjelasan di atas adalah untuk melaporkan peristiwa, kejadian atau kegiatan dengan tujuan memberitakan atau menghibur tentunya tanpa ada konflik di dalam cerita tersebut.
 
C. Generic structure Teks Recount
 
1. Orientation
Orientation atau pengenalan yaitu memberikan informasi tentang siapa, di mana, dan kapan peristiwa atau kegiatan itu terjadi di masa lampau.
 
2. Events
Events merupakan rekaman peristiwa yang terjadi, yang biasanya disampaikan dalam urutan kronologis, seperti "In the first day, I ... . And in the next day ... . And In the last day ..." . Di bagian Events ini juga biasanya terdapat komentar pribadi tentang peristiwa atau kejadian yang diceritakan.
 
3. Reorientation
Pada bagian Reorientation, terdapat pengulangan pengenalan yang ada di Orientation, pengulangan yang merangkum rentetan peristiwa, kejadian atau kegiatan yang diceritakan.
 
D. Ciri Kebahasaan Recount Text

Terdapat beberapa ciri-ciri kebahasaan yang mungkin akan teman-teman temukan ketika membaca sebuah Recount Text. Ciri-ciri kebahasaan dari Recount Text tersebut adalah:

  • Menggunakan Past Tense. Misalkan we went to zoo, I was happy, etc.
  • Menggunakan Conjunction dan Time Connectives untuk mengurutkan peristiwa atau kejadian. Misalnya and, but, the, aftar that, etc.
  • Menggunakan Adverbs dan Adverbial Phrase untuk mengungkapkan tempat, waktu dan cara. Misalkan yesterday, at my house, slowly, etc.
  • Menggunakan Action Verbs. Misalkan went, slept, run, brought, etc.

Sejarah VOC

Sejarah Berdirinya VOC di Indonesia

Sejarah Berdirinya VOC di Indonesia - Latar belakang lahirnya/terbentuknya VOC di Indonesia dengan banyak sekali tujuan.
Bahwa sebenarnya kedatangan orang-orang Eropa ke dunia timur ini antara lain untuk mendapat keuntungan dan kekayaan. Tujuan ini bisa dikatakan sebagai tujuan yang telah tercapai saat mereka berhasil menemukan rempah-rempah di Kepulauan Nusantara.
Berita mengenai keuntungan yang melimpah atas berkat perdagangan rempah-rempah itu menyebar dengan pesat. Maka dari itu, semakin banyaklah orang-prang Eropa yang datang dan tertarik untuk pergi ke Nusantara. Mereka semua saling berinteraksi satu sama lain dan bersaing untuk meraup keuntungan dalam berdagang.

Para pedagang atau perusahaan dagang Portugis bersaing dengan pedagang Inggris dan seterusnya. Bahkan, tak hanya antar bangsa, antar kelompok atau kongsi dagang dalam suatu bangsapun mereka saling bersaing.
Vereenigde Oost Indische Compagnie
Oleh karena itu, untuk memperkuat posisi di dunia timur, masing-masing kongsi dagang dari suatu negara membentuk yang namanya persekutuan dagang bersama. Sebagai contohnya, pada tahun 1600, Inggris membentuk sebuah kongsi dagang yang diberi nama East India Company (EIC). Kongsi dagang EIC ini berpusat di Kalkuta, India.
Di tahun 1811, kedudukan Inggris begitu kuatnya dan meluas serta pernah berhasil dalam menempatkan kekuasaannya di Nusantara.
Persaingan yang cukup keras ini juga terjadi di antar perusahaan dagang orang-orang Belanda. Masing-masing ingin memenangkan kelompoknya agar bisa mendapat keuntungan yang lebih besar. Kenyataan ini mendapatkan perhatian yang khusus dari pihak pemerintah parlemen Belanda, dikarenakan persaingan antar kongsi tersebut nantinya akan merugikan Kerajaan Belanda itu sendiri.
Terkait dengan hal tersebut, pemerintah dari Parlemen Belanda (Staten Generaal) di tahun 1598 mengusulkan agar antar kongsi dagang Belanda bekerja sama untuk membentuk sebuah perusahaan dagang yang lebih besar.
Dan usulan ini baru terealisasi di 4 (empat) tahun selanjutnya, yakni pada tanggal 20 Maret 1602 secara resmi dibentuklah persekutuan kongsi dagang Belanda di Nusantara sebagai hasil fusi antar kongsi yang telah ada. Dan kongsi dagang Belanda ini diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau bisa disebut dengan Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia Timur/Kongsi Dagang India Timur. VOC secara resmi didirikan di Amsterdam.

Tujuan dibentuknya VOC

  1. Menghindari persaingan yang tak sehat antar sesama kongsi pedagang Belanda yang memang telah ada.
  2. Memperkuat kedudukan Belanda di dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang negara yang lain.
VOC ini dipimpin oleh sebuah dewan yang memiliki keanggotaan sebanyak 17 orang, sehingga disebut dengan Dewan Tujuh Belas (de Hereen XVII).
Mereka sendiri terdiri dari 8 (delapan) perwakilan kota pelabuhan dagang di Belanda. Markas besar Dewan ini berkedudukan di Amsterdam.

Kewenangan dan Hak VOC

  1. Melakukan monopoli perdagangan di wilayah antara Tanjung Harapan hingga Selat Magelhaens, termasuk Kepulauan Nusantara.
  2. Membentuk angkatan perang sendiri.
  3. Melakukan peperangan.
  4. Mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat.
  5. Mencetak dan mengedarkan mata uang sendiri.
  6. Mengankat pegawai negeri.
  7. Memerintah di negeri jajahan.
Sebagai suatu kongsi dagang, dengan berbagai kewenangan serta hak yang tercantum di atas, dapat diketahui bahwa VOC memiliki hak istimewa dan kewenangan yang begitu luas. VOC sebagai kongsi dagang bagai negara yang ada di dalam negara.
VOC secara terus-menerus berusaha untuk memperluas daerah-daerah di Nusantara sebagai wilayah kekuasaan dan monopolinya. VOC juga memandang bangsa-bangsa Eropa lain sebagai musuh mereka.
Mengawali ekspansinya, pada tahun 1605 VOC berhasil mengusir Portugis dari Ambon. Benteng pertahanan dari Portugis yang berada di Ambon tersebut bisa diduduki oleh tentara VOC. Benteng tersebut kemudian oleh VOC diberi nama dengan Benteng Victoria.